Translate

Sunday, June 24, 2012

Leadership (mungkin)


            Ini mungkin beberapa poin yang sudah gue pelajarin dan pahami tentang leadership waktu gue jadi Ketua OSIS (pamer). Yah gue juga belajar dari beberapa ketua sebelum gue seperti Mbak Olin dan Mas Pandika (halo mbak mas! Namanya gue sebutin loh heheh) yang memang gue pelajari poin-poin kepemimpinan mereka. Dan selain dari ketua-ketua sebelum gue, gue juga baca dari beberapa buku untuk lebih memahami apa itu kepemimpinan. Biar gini-gini gue juga Mantan ketua loh, tapi tau deh ketua yang bener apa gak -..-“. Ini dia beberapa poin-poin leadership yang gue pelajarin.

1. Mulai Dari Diri Sendiri dan Yang Kecil Dulu
            Gue pernah baca dari sebuah buku dimana sang penulis pernah ditanya oleh beberapa penggemarnya yang juga ingin menulis buku. Kebanyakan dari mereka bertanya “Bagaimana cara memulai?”kemudian sang penulis pun kembali bertanya kepada  mereka “Berapa banyak tulisan yang sudah anda buat?”. Sebagian dari mereka menjawab bahwa mereka sedang menulis sebuah artikel dan sebagian lagi malah belum menulis apa-apa. Sang penulis pun menyemangati mereka “Kalau begitu, Anda perlu mulai menulis,” dan ia pun menjelaskan “Anda harus mulai dari yang kecil dan meningkatkannya sedikit demi sedikit.”
Sama halnya seperti leadership. Kita harus mulai dengan hal kecil dan meningkatkannya sedikit demi sedikit. Seorang yang belum pernah memimpin perlu mencoba memengaruhi orang lain. Seorang telah memiliki pengaruh harus mencoba membangun tim. Mulai saja dengan hal-hal yang dianggap perlu.
Selain itu yang memperkuat jiwa leadership adalah karakter. Karena itu mulai lah setiap perubahan dari diri kita sendiri. Buatlah diri kia memiliki karakter yang kuat dari setiap perubahan. Dan ada suatu pepatah yang gue lupa dari siapa tuh, yang mengatakan “jika ingin mengubah dunia, ubah lah dirimu dahulu”. Jika kita mampu merubah diri kita, keluarga kita akan ikut berubah. Jika keluarga kita ikut berubah, tetangga kita ikut berubah. Jika tetangga kita ikut berubah, kota kita akan berubah. Jika kota kita berubah, kabupaten kita akan berubah. Jika kabupaten kita berubah, provinsi kita berubah. Jika provinsi kita ikut berubah, negara kita berubah. Jika negara kita ikut berubah, benua kita akan berubah. Jika benua kita telah berubah, dunia pun ikut berubah! Gila mimpi gue gak masuk akal banget -__-.
Mantan pelatih basket UCLA, John Wooden, berkata, “Jangan biarkan apa yang tidak dapat Anda lakukan mengganggu apa yang bisa Anda lakukan”. Wooden terkenal suka menekankan keunggulan pada para pemainnya dan mendorong mereka untuk berusaha mencapai potensi dari diri mereka masing-masing. Ia idak pernah menjadikan kejuaraan sebagai sasaran. Ia berfokus pada perjalanan, bukan tujuan. Ia hanya fokus pada hal-hal yang ada di dalam kendalinya. Dan hasilnya adalah UCLA tidak terkalahkan selama empat musim pertandingan, memenangi telak 88 pertandingan, dan 10 kejuaraan nasional. Dalam perjalanan menuju keberhasilan, Anda perlu ingat bahwa apa yang terjadi di dalam diri Anda jauh lebih penting daripada apa yang terjadi diatas diri Anda (quotes mutu super nih! Tapi bukan dari gue -_-).

2. Mendengarlah dan Mulai Melayani
            Jika kita ingin menjadi pemimpin ang diikuti orang, kita harus menerima dan sepakat dengan konsep pelayanan. Jika sikap Anda adalah suka dilayani, dan bukannya melayani, Anda akan segera menuai masalah. Dilayani dan melayani disini bukan berarti yang aneh-aneh loh ya -___-. Coba ikuti saran berikut :
-          Hentikan bersikap seperti bos terhadap orang lain, mulailah mendengarkan mereka.
-          Hentikan fokus pada kemajuan diri sendiri. Mulailah ambil risiko demi kebaikan orang lain.
-          Hentikan melayani diri sendiri, dan mulailah melayani orang lain.
Setiap orang yang menjadi besar pasti pernah menjadi yang paling kecil dan juga menjadi pelayan bagi orang lain.
            Untuk menjadi seorang pemimpin, kita harus memiliki telinga yang tahan panas. Bukan harus make telinga dari besi loh ya -__-, tapi maksudnya harus bersedia mendengar dari semua orang. Ada suatu pepatah yang lagi-lagi gue lupa dari siapa, berkata “tugas yang paling berat bagi seorang pemimpin adalah mendengarkan”. Mengapa dikatakan paling berat? Karena bagi seorang pemimpin yang sudah mempunyai jam terbang tinggi dan banyak pengikut, ia seringkali merasa paling benar sendiri. Ia tidak dapat mentolerir bahwa ada orang lain yang lebih tau darinya. Itu disebabkan ia merasa telah mempunyai banyak pengalaman dan merasa telah tau segala hal. Sehingga ketika ia mendengar orang lain memberi saran ia merasa tidak dipercaya lagi. Dan malah sebaliknya, ia memaksakan agar kehendaknya dipatuhi. Itu yang gue rasain pas waktu gue masih setengah periode mimpin di OSIS. Setelah gue berhasil mengadakan pensi, gue ngerasa udah jadi ketua paling bener. Dan seiring dengan itu, setiap pendapat yang masuk selalu gue gak hirau. Hasilnya adalah serentetan acara yang hampir gagal.
Gue pun akhirnya menyadari hal itu dan mencoba untuk mulai mendengarkan lagi. Walaupun itu berat, tapi itu harus gue lakukan. Gue selalu mendengar semua pendapat dan mempertimbangkan dengan benar dan tepat waktu. Karena selain benar, seorang pemimpin haru dapat membuat keputusan dengan tepat waktu. Tidak dengan secepat mungkin, tetapi tepat waktu. Dan hasilnya, gue pun akhirnya bisa melanjutkan semua acara hingga akhir periode dengan pencapaian yang memuaskan (pamer ^^).

3. Motivasi & Mimpi
            Ini adalah poin yang paling gue pegang teguh. Seperti yang dikatakan Nidji di lagu Laskar Pelang “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia”. Mimpi adalah tujuan yang harus kita capai, dan motivasi adalah bahan bakar yang membuat kita terus berlari mengejar mimpi. Merry Riana juga pernah menulis Tweet “Jangan pernah berhenti untuk bermimpi, karena impianlah yang bisa mengetuk pintu hati kita untuk selalu berusaha mencapainya.” Mimpi bisa juga dikatakan sebagai imajinasi, dan Albert Einstein pun berkata “Imajinasi adalah lebih penting daripada ilmu pengetahuan.”
Mengapa Einstein berkata demikian? Apakah ia menyarankan agar semua orang berhenti bersekolah dan hanya berimajinasi saja? Ternyata tidak demikian. Dengan berimajinasi, kita membayangkan sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin, sesuatu yang tidak pernah ada disekitar kita sebelumnya, dan bahkan mustahil untuk ada. Tetapi kita terus mengejarnya dan dengan mengejar imajinasi itu kita malah menciptakan ilmu pengetahuan baru. Ingatkah kita ketika Alessandro Volta berimajinasi untuk menyimpan tenaga listrik? Maka terciptalah ilmu elektronika. Ingatkah kita ketika Sir Isaac Newton berimajinasi tentang apel yang jatuh? Maka terciptalah hukum gravitasi. Atau ingatkah ketika Bill Gates berimajinasi bagaimana semua orang bisa menggunakan komputer dengan mudahnya? Maka terciptalah ilmu programmer. Itu semua terlahir dari sebuah imajinasi atau impian. Tapi jangan mentang-mentang mimpi itu perlu jadi tidur dikelas pas pelajaran -__-.
            Ada sebuah cerita tentang Vince Lombardi. Ia adalah pelati futbol dari klub Green Bay Packers yang terkenal, sangat berpegang pada disiplin dan ditakuti, tetapi ia juga seorang metivator hebat. Pada suatu hari ia memarahi habis-habisan seorang pemain yang tidak hadir dalam beberapa latihan blocking. Setelah latian, Lombardi menerobos masuk ruang ganti pakaian dan melihat pemain itu duduk dekat lemari pakaiannya dengan kepala tertunduk dan sedih. Lombardi mengacak-acak rambutnya denga lembut dan menepuk-nepuk bahunya sambil berkata, “Kelak kamu akan menjadi kiper terbaik di NFL.” Pemain itu bernama Jerry Kramer.
            Kramer berkata bahwa ia memegang citra positif tentang dirinya itu sepanjang kariernya. “Dorongan Lombardi memiliki pengaruh yang kuat atas seluruh hidup saya,” Kata Kramer. Ia terus melanjutkannya sampai terpilih menjadi anggota Green Bay Packers Hall of Fame serta anggota NFL’s All-50-Year Team. Motivasi adalah hal utama dalam kepemimpinan menurut gue. Karena tugas utama dari seorang pemimpin adalah memotivasi semua orang. Jika pemimpin itu sudah kehilangan motivasi bahkan untuk dirinya sendiri, maka suatu lobang kegagalan besar akan menelannya dan semua timnya. Maka tugas utama seorang pemimpin adalah terus menghidupkan mimpi dari anggotanya dan terus membakar motivasi mereka. Dan bukan keberhasilan individu yang dikejar, melainkan keberhasilan bersama.
Sumber cerita: buku “The Maxwell Daily Reader”

No comments:

Post a Comment