Translate

Saturday, September 29, 2012

Antarkan pizzanya


Lagi-lagi ya, anehnya spongebob itu kelewat batas normalnya aneh. Mulai dari makan koral, berhentiin truk sambil nari-nari dijalan, sampai ngendarain batu besar. Gini nih ceritanya. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh squidward datang juga, yaitu waktu pulang kerja. Sebaliknya dengan spongebob yang sangat sedih ketika waktu pulang tiba. Yah, memang kelihatan yang bersemangat bekerja dan bekerja dengan terpaksa. Tiba-tiba telefon berbunyi dan squidward menjawabnya. Terdengar dari seberang telefon seorang pelanggan yang memesan delivery order pizza, padahal krusty krab tidak menjual pizza dan tidak mengantarkan pizza, tentu squidward menolaknya. Tetapi sial bagi squidward, mr. Krab mendengar pesanan tersebut dan menerima pesananan tersebut. Dari sepiring krabby patty, diubah menjadi sepiring pizza, gak tau deh gimana caranya tuh. Kemudian mr. Krab menyuruh squidward dan spongebob untuk mengantarkannya. Seperti biasa, squidward selalu menolak dan spongebob sangat berantusias. Ya akhirnya dengan sedikit ancaman dari mr. Krab, squidward dengan terpaksa akhirnya mengantarkan pizza tersebut.

            Spongebob yang dari dulu hingga kapan pun tidak pernah lulus sekolah mengemudi, dengan pedenya memeriksa perlengkapan kapal sesuai dengan yang dia pelajari. Ya walaupun yang diperiksanya itu samasekali tidak penting. Setelah selesai memeriksa, squidward pun menyuruh spongebob untuk mengemudi ketempat pembeli yang memesan pizza tersebut. Spongebob pun menerapkan apa yang dilakukan disekolah mengemudi seperti biasanya, yaitu panik dan menabrak semuanya. Bedanya kali ini dia berjalan kebelakang, tetapi kerusakannya ya sama saja.

            Setelah mengemudi secara terbalik untuk sekian lama, akhirnya mereka berhenti karena bensinnya telah habis. Tapi aneh lagi nih, setelah mereka turun, squidward marah dan menendang mobil itu. Bensinnya penuh lagi dan berjalan sendiri meninggalkan mereka. Tuh kan, emang gak ada ya yang gak freak di spongebob ini. Mereka pun berjalan tanpa arah dan dengan diiringi oleh nyanyian spongebob yang lagi-lagi freak abis. Tiba-tiba spongebob berhenti dan mendengar lewat jalan dan ia mengatakan bahwa akan ada truk dengan 16 roda yang lewat. Kemudian ia mencoba untuk menghentikan truk itu dengan menari-nari dijalan. Pengemudi truk itu malah panik melihat spongebob menari-nari ditengah jalan dan membunyikan klakson. Spongebob malah bukannya minggir tetapi tetap menari di tengah jalan. Akhirnya squidward mendorong spongebob ke pinggir jalan dan truk itu meninggalkan mereka.

            Terpaksa mereka harus berjalan terus. Lagi-lagi spongebob heboh dengan menemukan batu yang memiliki lumut di satu sisi saja, yang menurutnya berarti di sisi tersebut menunjukkan arah menuju pemukiman. Tetapi squidward tetap saja tidak mau mendengarkan spongebob dan jalan terus kearah yang dianggapnya benar. Padahal kali ini spongebob benar, di arah yang sehadap dengan lumut tersebut ada kota. Yah memang apesnya mereka dan bego nya squidward deh malah jadi gak sampai-sampai.

            Mereka telah berjalan sangat lama dan mulai terasa lapar hingga mereka berjalan tersungkur (?). Squidward bertanya pada spongebob tentang apa yang biasa dimakan oleh para leluhur. Awalnya spongebob menjawab koral, kemudian ia ingat bahwa bukan koral yang dimakan oleh para leluhur. Padahal squidward sudah terlanjur memakan koral. Squidward pun geram dan meminta pizza itu untuk dimakan. Tetapi ya tentu saja spongebob menolaknya dan berlarian kesana kemari dengan hebohnya. Kemudian squidward berlari untuk mengejar spongebob, tetapi ia malah kecapekan. Dan ia pun berhenti berlari, tetapi ia malah berhasil menangkap spongebob dan memaksanya untuk memberikan pizza itu. Kemudian ia membujuknya. Ia mengatakan hanya akan memeriksa isinya dan berjanji tidak akan memakannya. Mereka berdua sudah ngiler melihat pizza yang sangat lezat itu, dan untungnya gue gak ikut ngiler. Tapi spongebob pun berhasil menghindarinya dan menjauhkan pizza itu dari squidward.

            Kemudian spongebob berteriak melihat batu yang sangat besar. Menurut spongebob batu yang sangat besar itu dapat dikendarai untuk perjalanan bermil-mil jauhnya untuk membawa bayi. Seperti biasa, squidward tidak percaya kepada spongebob, sampai ia ditabrak oleh spongebob yang mengendarai batu.

            Akhirnya mereka dapat mengantarkan pizza itu kepada pelanggan yang memesannya. Tetapi ternyata pelanggan itu menolak kiriman itu karena tidak ada minumannya. Spongebob pun menangis sekeras-kerasnya dan squidward mulai turun tangan. Squidward pun memaksa pelanggan itu untuk menerima pizza itu dengan “BUMM” hantaman keras kotak pizza. Setelah itu squidward bersiap pulang. Tetapi spongebob malah berhenti tepat di krusty krab. Squidward hanya menganga.

...........

            Amanat dari mr. Krab untuk mengantarkan pizza tersebut kepada pelanggan, sangat dipegang oleh spongebob. Walaupun harus mengalami tersesat, kelaparan, dan sebagainya tidak mempengaruhi komitmennya untuk mengantarkan pizza tersebut sampai tujuan. Optimisme dan keceriaan yang selalu menyertainya membuat perjalanan yang sulit dan berat ini menjadi mudah baginya.

            Berbeda bagi squidward. Ia menganggap tugas ini adalah kutukan yang turun kepadanya. Pada awal ia mendengar pesanan pizza, ia sudah malas dan ingin segera pulang. Karena malas, ia pun menyuruh spongebob yang belum bisa menyetir mobil, untuk menyetir. Dan akibatnya pun, mereka menjadi tersesat. Sepanjang perjalanan pun, squidward selalu murung dan pesimistik akan setiap petunjuk yang ada. Ia pun tidak memegang amanat dari mr. Krab untuk menjaga dan mengantar pizza tersebut kepada pelanggan. Ia malah ingin memakan pizza tersebut karena sangat laparnya.

            Namun, pada akhir ketika spongebob menemukan batu besar dan mengemudikannya, squidward menjadi sedikit percaya kepada spongebob. Ketika spongebob memberikan pizza tersebut kepada pelanggan dan pelanggan itu menolaknya, squidward pun menjadi tergerak untuk membantu spongebob. Hati kecil squidward tersentuh karena melihat usaha dan optimisme spongebob yang tinggi dalam menjaga amanat, ternyata disakiti oleh pelanggan yang egois. Amanat yang dijaga spongebob hampir berujung sia-sia, tetapi mendapat pertolongan dan berakhir bahagia.

            Sama seperti kita sebagai siswa atau mahasiswa. Orang tua kita memberi amanat kepada kita agar belajar dan terus menuntuk ilmu di sekolah. Kita pasti akan menemui rintangan dan godaan dalam menjalaninya. Ingatlah Ayah dan Ibu mu yang sangat bangga ketika kita berhasil diterima di sekolah atau universitas yang kita inginkan. Yang mereka amanatkan kepada kita hanyalah suatu hal yang simple, yaitu untuk terus belajar. Sama seperti spongebob yang hanya di amanatkan oleh mr. Krab untuk hanya membawa sekota pizza. Tetapi apakah kita mampu untuk mempertahankan amanat itu? Terkadang kita mengalami rintangan susah untuk memahami suatu pelajaran, atau tidak dapat membeli buku paket. Atau terkadang kita terlena untuk lebih memilih bermalas-malasan menonton TV daripada mempelajari matematika.

Hal-hal demikian kerap kali membuat motivasi kita untuk belajar dan membanggakan orang tua menurun. Sekarang aku mengajak teman-teman untuk memasang foto keluarga atau foto ayah dan ibu di walpaper HP, di dalam dompet, atau di figura dalam kamar. Lihat senyum yang merekah diwajah mereka. Jika motivasimu sedang melemah, bayangkan saja apakah kamu tega melihat senyum yang ceria dan penuh kebanggan diwajah mereka terhadapmu itu hilang dan berganti dengan raut wajah sedih dan kecewa mendengar kabar kegagalanmu di sekolah?

Mungkin ini cocok bagi teman-teman yang mahasiswa yang kuliahnya jauh dari orang tua. Ingatlah betapa bahagianya orang tua mu ketika kamu diterima di perguruan tinggi yang kamu impikan selama ini. Mereka mati-matian mencari uang untuk membayar biaya pendaftar dan registrasi ulang serta uang gedung yang sangat mahal. Tidak berhenti sampai disitu, mereka jauh-jauh datang ke kota tempatmu berkuliah untuk mencarikanmu kamar kosr. Dan mereka bukan sekedar mencarikan mu kamar kost biasa, mereka berusaha mencarikan yang terbaik untuk kamu, agar kamu nyaman untuk belajar. Tetapi apakah kamu tega melihat mereka tertunduk lesu dengan wajah yang tanpa senyum karena di setiap ujian kamu selalu mengulang dan kelulusanmu menjadi tertunda.

Jadi jagalah setiap amanat yang kamu terima. Seberat apapun rintangan yang kamu hadapi, pasti bisa dilewati jika kita terus optimis. Karena pertolongan Tuhan akan selalu datang bagi siapa saja yang menjaga setiap amanat yang diberikan kepadanya.

Saya tahu pasti bahwa apa yang anda berikan akan kembali kepada anda
-Oprah Winfrey-

Friday, September 21, 2012

Guru Berjuta Cerita



            Masih ku ingat, saat aku memasuki gerbang sekolah pukul enam pagi. Kendaraan milik guruku yang katanya killer itu, sudah terparkir rapi ditempatnya. Memang beliau selain terkenal tegas dan keras, juga sangat disiplin. Beliau selalu datang lebih pagi daripada guru-guru lainnya. Bahkan lebih pagi dari pak penjaga sekolah! Tidak heran jika murid-murid yang diajarnya selalu disiplin dan patuh.
            Beliau mengajar kelasku pada saat kelas 10 dan kelas 12. Dan selama itu, selalu ada cerita yang menarik untuk dikenang. Masih teringat jelas dikepalaku seolah baru terjadi kemarin, saat beliau bertanya kepada ku tentang arti dari sebuah kalimat bahasa Inggris. Dan aku pun tak mau terlihat bodoh karena tidak tahu jawabannya, sehingga akupun menjawab sekenanya. Ternyata beliau percaya saja dengan apa yang aku jelaskan. Di satu sisi aku merasa hal itu lucu, tetapi di sisi lain aku merasa sangat menyesal karena tidak berterusterang kepada beliau.
            Pada saat kelas 12 beliau membimbing kelasku, kelas 12 IPA 2. Beliau sangat keras dan disiplin dalam mengajar kami. Setiap kali ada jam pelajarannya, selalu saja ada tugas atau PR yang harus kami kerjakan dirumah. Atau terkadang beliau sering menyuruh kami maju satu per satu untuk menjelaskan tentang suatu bab dalam pelajarannya. Sehingga kamipun sangat tersiksa pada awalnya. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kami sadar bahwa apa yang diterapkan dan dilakukan oleh beliau itu sangat berguna untuk kami. Itu terasa pada saat kami menjalani Try Out UNAS. Nilai kami pada mata pelajaran tersebut sangat bagus. Sejak saat itu kami pun semakin semangat dalam mengikuti pelajaran beliau. Walaupun dalam proses belajar mengajar kelas kami selalu ribut dengan canda gurau, kami selalu dapat meraih nilai yang bagus.
            Sampai pada akhirnya kami mulai menghadapi UNAS. Kami sangat gugup pada awalnya. Tapi kami yakin apa yang telah kami pelajari dan kami dapatkan pasti dapat membantu kami menghadapi UNAS. Dan benar saja, kami semua lulus dengan nilai yang memuaskan dengan rata-rata 9 pada bidang mata pelajaran yang beliau ajarkan.
            Dan hasil ajaran beliau tidak hanya bermanfaat sampai UNAS saja, tetapi juga sangat bermanfaat dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. Pada mata pelajaran beliau kami selalu dapat mengerjakannya dengan mudah. Itu semua karena beliau menggembleng kami dengan pengajaran yang disipin. Pada awalnya kami merasa tersiksa dan ternyata itu sangat bermanfaat buat kami, yang akhirnya mengantarkan kami pada hari kelulusan SMA. Hari yang sangat bahagia bagi kami.
            Beberapa bulan setelah kelulusan kami, berita kelam itu pun datang menghampiri telinga kami. Tepat pada pertengahan bulan Ramadhan, kami menerima berita bahwa sang guru berjuta cerita telah kembali ke sisi Yang Maha Kuasa. Itu merupakan pukulan yang telak bagi kami para murid-muridnya. Berita tentang penyebab kematiannya memang masih simpang siur, tapi itu sudah tidak kami pikirkan. Kami terlalu larut dalam kesedihan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mengirimkan doa agar beliau ditempatkan di tempat yang terbaik oleh Sang Maha Pencipta.
            Belum sempat rasanya kami berterima kasih kepada beliau atas ilmu yang telah beliau ajarkan kepada kami. Ilmu yang diajarkan beliau telah mengantarkan kami dalam menjadi Mahasiswa. Dan tidak berhenti disitu saja, ilmu itu akan selalu kami bawa untuk meraih cita-cita dan impian kami. Belum sempat kami buktikan kepada beliau bahwa kami mampu menerapkan semua ilmu tentang kehidupan yang beliau ajarkan. Ingin rasanya kami semua membuat beliau tersenyum dengan melihat kami telah meraih cita-cita dan sukses. Namun kami hanya bisa terus berdoa kepada Sang Pemilik Semesta agar beliau selalu ditempatkan di tempat yang terindah. Amin.

#nb: untuk guru biologiku semasa SMA, Almh. Dra. Lilik Lestari, M.M., yang selalu memberi tawa dan cerahnya ilmu pengetahuan kepada kami murid-muridnya. Selamat jalan bu, terima kasih.